Rabu, 18 Januari 2012

Jedderrr.... Petir !!!


Saat melihat kilat dan mendengar gemuruh petir yang dahsyat, sebaiknya mulut terbuka (menganga). Hal tersebut untuk mengurangi tekanan pada teling, sehingga tidak terjai kerusakan pada gendang telinga.
Ketika hujan turun dan tiba-tiba melihat kilat di angkasa, apa yang biasanya terjadi? Biasanya mata kita akan terpejam, mulut berteriak, diikuti gerakan menutup telinga. Selain gerakan tersebut, jantung berdetak kencang disertai rasa terkejut, bahkan terkadang rasa takut. Mengapa demikian?

Saat melihat kilat, ada dua macam gerakan yang terjadi yaitu gerak reflek dan gerak sadar. Gerak refleks terjadi saat mata segera terpejam dan mulut berteriak, sedangkan gerakan sadarnya berupa gerakan menutup telinga.
Berbeda dengan gerak refleks, gerak sadar terjadi karena otak berpikir dengan cepat bahwa kilat biasanya diikuti oleh suara petir yang menggelegar. Keadaan tersebut membuat otak memerintahkan tangan untuk menutup telinga agar dapat meredam suara tersebut.
Reaksi terkejut pada saat melihat kilat merupakan reaksi hormonal. Saat terkejut, tubuh akan mengeluarkan adrenalin cukup banyak. Adrenalin yang banyak terekskresi akan meningkatkan detak jantung. Detak jantung ayng cepat juga mungkin terjadi akibat hipotalamus mengaktifkan sistem saraf simpatik.
Dari uraian tersebut diketahui bahwa ada sistem koordinasi. Interaksi sistem koordinasi dalam tubuh.

Sumber: Buku Biologi Kelas 2, Penerbit: Intan Pariwara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar