![]() |
Sebuah perjalanan dalam rahim ibu |
Keajaiban Dalam Rahim Ibu
Dan apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba
ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia
lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan
tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)
Awalnya Hanya
Bersel Satu ....
Makhluk
hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua
makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan membentuk
salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.
Embrio
yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel
satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain
membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan
khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki
bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah
wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi
karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.
Sel yang Sama
Membentuk Organ yang Berbeda
Sperma
dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut
zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal ini
kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan
sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama
lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh
sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ
dalam, rangka, dan otak.
Sel-sel
otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel
otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan
memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak
tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini
setiap menitnya.
Masing-masing
sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus
menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap
sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang
tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat
seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat
trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang
jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan
sama sekali.
Bahkan
tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada
embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke
titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan
untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan
mengerjakannya.
Lalu,
siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut
mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas
Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:
Bagaimana
semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda,
seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan
berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini
jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang
akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba
menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak,
sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses
pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang
mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah
itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk
jantung. Organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup.
Hal
yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah
bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana
sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan
bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan
yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.
Sel-sel
pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa
retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus
bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna
tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh
darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir
menyamai panjang keliling bumi.
Perkembangan
dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki
embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa
sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari
sel-sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang
mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal.
Mengapa
sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang
amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini
diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel
mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah ini.
Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.
Akan
tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat
terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari
pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk
tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun
manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.
Pada
tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui
bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka tetap saja membuat
kaki dan telapaknya untuk embrio.
Ketika
embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya,
masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan terbentuk di
kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah
perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu
membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk
kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing
sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya.
Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda,
terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui
sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah
ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini
akan membuka matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk
tugas ini telah dibuat.
Suara
di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah
diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan
mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel
tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia.
Semua
uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat
besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran
sebagaimana berikut:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)
Penciptaan Kedua
Berbagai
peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di
dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sebuah sel sperma yang
kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai sel
tunggal. Semua ini terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus diciptakan
di tempat tersebut. Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya
sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia
normal dari sebuah sel tunggal.
Adalah
kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan
kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan
kemudian bersyukur kepada Allah.
Jangan
lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta
kita lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang
telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya.
Mereka
yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan
akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini
dalam Alquran:
Dan apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba
ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia
lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan
tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)
mampir untuk berkenalan dan belajar dunia biologi,salam kenal ya...
BalasHapus